Minggu, 26 Mei 2013

Belajar di Universitas Kehidupan

Isi blog  ini adalah catatan tentang perjalananku dalam belajar di banyak kelas di Universitas Kehidupan.

Sebelumnya sudah banyak kelas yang aku masuki.  Kelas sekolah formal TK SD SMP SMA, Kelas les ini itu,kelas kuliahan, kelas mengaji, kelas pengangguran, hehehe..., kelas menjadi karyawan, kelas jadi anak, kelas jadi kakak, kelas jadi istri dan sekarang kelas jadi Ibu. Masih banyak kelas-kelas belajar yang lain deh...

Allah memperjalankanku dari kelas di kota Padang, Bandung, Jakarta sampai akhirnya ke Pekanbaru. Perjalanan itu membuat aku mendapat banyak pelajaran di kelas Universitas kehidupan. Aku belajar tentang betapa Maha Agungnya Allah yang merencanakan segala yang indah dalam hidupku...tetapi sungguh sedikit sekali aku bersyukur. Ghufronaka ya Rabb...

Di kelas Universitas Kehidupan ini, aku menyadari betapa Allah yang Maha Pengasih dan Sayang kepadaku menuntunku, tidak pernah tidur dalam menjaga dan mengarahkanku menjadi lebih baik.  Sejak kuliah aku sudah sangat tertarik dgn bukunya Quantum learning Bobbi Depotter sehingga aku menjadi suka belajar. Aku suka buku-buku pengembangan diri karena membuat aku bisa memetakan diri dan mempelajari kelebihan dan kekuranganku. Aku (tertarik lagi) belajar Tahsin Dasar dengan Ustad Abu Rabani di Bandung untuk memperbaiki bacaan. Alhamdulillah itu semua sangat berguna bagiku dalam menjalani hari-hari sekarang ini.


Tahun 2007 aku mulai proses masuk kelas baru. Sungguh kelas ini bikin deg-deg an. Kelas bertumbuh bersama seorang pria sebagai pendamping hidup! Prosesnya hanya 8 bulan sampai akhirnnya kami menikah.  Allah sangat memudahkan setiap langkah menuju hari H pernikahan. Mungkin karena memang jodoh.  Akhir juli 2007 kenalan di YM. Agustus ketemuan trus September ketika bulan ramadhan aku diajak ketemu keluarga besarnya yang 'hangat' dan aku suka!. Oktober beliau ke Padang dengan nekat pake motor dari Pekanbaru (pikirku dalam hati...serius nih...ke-GR-an,hihi..). November Beliau datang lagi untuk syukuran berangkat haji-nya mama. Januari 2008 ketemuan keluarga besar sekaligus penetapan hari H pernikahan. Maret 2008 menikah! Selama proses Insyaallah aku yakin beliau orang yang tepat.  Aku kagum dengan semangat juangnya dalam bekerja plus kuliah dan pemikirannya yang jauh kedepan.  Dengan niat Ibadah, bismillah, and the story begin at 23rd march 2008. Dan alhamdulillah cinta itu bertumbuh terus...Oya, selama proses itu aku sibuuukkk...nyari dan baca-baca buku sekitar pernikahan dan kehidupan berumah tangga ( setiap kelas ada sumber bacaannya  loh....)

Mei 2008 aku positif hamil, berarti mulai masuk di kelas menjadi Ibu.  Mulai kalap belajar ini itu sehingga segera ngumpulin banyak buku-buku parenting dan browsing berita parenting. dari buku panduan hamil dan melahirkan berbagai pengarang, sampe buku-bukunya Fauzil Adhim, Miftahul Jinan, Ayah Edy, Jalaludin Rakhmat, The Nanny dll. Untuk hadid aku udah prepare HALO BALITA dan Kisah Binatang dalam Al Quran. Aku kredit sampe 2,5 juta! Ngak masalah...investasi...

Hari-hariku di kelas wanita bekerja tidak mulus dan lurus rasanya.  Coba bayangkan, aku yang jurusan hukum disuruh input data pakai excel, ngitung uang alias jadi cashier, jualan buku jadi marketing dan terakhir menjadi guru. (idealnya mamaku aku jadi PNS, hahaha...). Dulu SMA jurusan IPA, aduuh...bener-bener nggak lurus ya...tapi aku bersyukur atas semuanya. Jadi begini, tahun 2008 aku berhenti bekerja di sebuah perusahaan finance setelah melahirkan hadid.  2008 aku bertemu dengan Mizan dian Semesta dengan sistem kerja freelance. Tapi kemudian, ikut Akta 4 dan diterima sebagai guru PKn di Al Azhar Syifa Budi Pekanbaru.  

Selama di kelas menjadi guru banyak sekali pelajaran hidup yang aku dapat. Selama mengajar, seminar aku ikuti, buku-buku pendidikan dan pengajaran aku koleksi. Sering muncul pertanyaan dalam pikiranku mengenai pendidikan yang "sebenarnya". Bagaimanakah pendidikan itu seharusnya? Mengapa sekolah  begini? kan harusnya begitu? Guru harusnya kan begini, kok  begitu?...mengapa tidak ada perubahan -sejak aku tamat SMA tahun 1999 sampai aku mengajar anak SMA tahun 2011- siswa masih belum tau mau kuliah dimana dan akan mengambil jurusan apa? Apa yang salah? Kemudian juga muncul pertanyaan apakah ini pekerjaan terbaik?. Tentang hadid pun begitu, aku menjadi bertanya kepada diri sendiri, haruskah hadid belajar dengan orang lain sementara aku seorang guru? mengapa aku tidak mengajar anakku sendiri?ooh...betapa aku tidak ingin suatu saat menyesal karena tidak mendampingi hari-hari belajarnya di kelas Universitas kehidupannya yang baru dimulainya... Galau deeeeh...hehehe...Istikharahku mendapat jawaban Akhirnya aku berhenti dengan sedikit tangis-tangisan, karena sebenarnya sudah agak cinta dengan pekerjaan ini. rasanya berada di zona nyaman.  TAPI alhamdulillah aku sadar pekerjaan ini membuat aku menomorduakan suami dan anakku! 

Di pertengahan tahun 2012 di kelas aku menjadi Istri dan Ibu, aku membuat keputusan penting : Suami dan anak adalah prioritas utamaku, selebihnya mengikuti.  Begitupun bekerja, aku pikir karirku harus mengikuti perkembangan hadid, bukan hadid yang mengikuti perkembangan karirku. Aku percaya bahwa apa yang ditetapkanNya adalah yang terbaik dan yang terindah seperti yang sudah-sudah Allah gariskan dalam hidupku...Syukurku padamu ya Rabb...

Dalam masa berada di kelas menjadi seorang guru aku mendapat kelas baru di www.rumahinspirasi.com dan milis sekolah rumah.  Disana aku berkenalan dengan Homeschooling, sebuah konsep pendidikan alternatif yang diselenggarakan oleh orang tua dirumah. Banyak dari bacaan disini yang menjawab pertanyaan-pertanyaanku dulu mengenai arti pendidikan sesungguhnya dan belajar sejati. Banyak bacaan yang sesuai dengan inner voice-ku tentang belajar yang sesungguhnya.

Sampai Januari 2013 sebenarnya masih ragu untuk menjalankan home education.  Tetapi setelah membaca blognya www.ayahbundaazzam.wordpress.com, berkenalan dan ngobrol langsung via telpon dengan Lina, aku jadi mantap dan bismillah masuk kelas Home Education setelah sebelumnya bicara dengan Ayah hadid. Februari 2013 hadid mulai belajar dirumah denganku.




1 komentar:

  1. aiihhh amiii,, kok aku disebut sebut,,,??? #tutupmuka

    BalasHapus