Jumat, 31 Mei 2013

Keseharian HSnya kami


Aktivitas keseharian dalam menjalankan HS berkaitan dengan pengaturan waktu belajarnya hadid dan pekerjaan dapurku.  Kalo tentang mengatur waktu belajarnya hadid dan waktu beberes rumah dan masak dan nyuci, kadang emang nggak bisa ditetapkan....aku nggak bisa mematok waktu. Jam segini harus ini, jam segitu harus itu.  Karena momen belajar hadid itu nggak tentu dan karena aku menjalankan UNSCHOOLING dimana belajarnya hadid adalah kesehariannya. Mulai dari bangun tidur sampai naik ke tempat tidur lagi.

Oya, ini jadwal rutinitas hadid yang ku tulis dan kupajang di dinding kamar.



Sementara ini yang menjadi target keseharian adalah menciptakan pola dan rutinitas seperti makan 3 kali sehari, mandi 2 kali sehari (walo kadang sampe 3 kali kalo hadid udah keringetan), tidur siang, nonton video atau main laptop setelah sarapan dan mandi pagi dan hanya siang hari, membiasakan membaca doa pada saat aktivitas dilakukan,membiasakan hadid mengucapkan maaf, tolong, terimakasih, serta membaca buku sebelum tidur.

Sebenarnya ada dua PR besar yang belum maksimal terlaksanakan dan aku merasa bersalah banget karena itu.  Dua hal itu adala belajar Iqro, hafalan quran dan pembiasaan sholat 5 waktu buat hadid. 
Soal belajar membaca iqra atau huruf hijaiyahnya, hadid suka menolak..... Sepertinya hadid kurang tertarik dengan buku yang biasa di jual dipasaran itu.  Aku benar2 pusing dibuatnya...soalnya kadang mau kadang nggak mau.  Kadang hadid yang request halamannya (kalo sudah begini aku jadi kesel). Terkadang juga mintanya Qur’an bunda yang besar! Hadooooh...Ada buku belajar mengaji terbitan Dar Mizan judulnya Thagona. Nah yang ini baru suka. Mudah-mudahan kedepannya bisa lanjut terus.  Soalnya aku ini kadang lupanya itu loh...parah banget!. Oya soal menjalankan HS ini juga soal momen belajarnya diriku sendiri yang kadang sering nggak konsisten sama jadwal dan niat dihati. Kalo hafalan Quran juga masih nggak konsisten akunya, kadang lupa kadang inget.

Nah , kalo soal sholatnya kadang aku suka ajak hadid ke mesjid kalo magrib.  Sholat 5 waktu masih sering lupa aku ajakin.  Aku pernah baca artikel bahwa kegiatan belajar sholat bagi anak usia dini harus dirasakan anak sebagai aktivitas yang menyenangkan, makanya jika hadid menolak aku nggak maksa. Tapi yaaaa minimal aku selalu sholat di dekatnya, hehehe...lagi-lagi...mentolerir diri. Padahal hadid 4 tahun masuk 5 nih...*panik, bentar lagi 7 tahun!

Momen belajar per tema yang aku jalankan untuk hadid tidak tentu.  Kadang pagi aku suka menunggu hadid bangun dulu baru baca Al Quran dekat dia.  Nah, saat itu aku juga bacakan arti ayatnya , tapi pilih yang baik-baik dan pilih yang cocok untuk hadid aja dulu, misalnya tentang Allah sang pencipta, alam,bumi, hujan, syurga, nabi-nabi. Penah bangun tidur karena aku lagi baca Quran, hadid mendengar cerita tentang nabi Muhammad, jadi aku siapkan tulisan arab Muhammad dan kami main menempel pagi itu, sebelum makan dan mandi!  kadang baca siroh nabi di buku hadid karena terjemahan ayat Quran yang aku baca tentang nabi. Kadang main sains kalo hadid minta...

Pagi, jam delapan atau sembilan kadang teman hadid sudah mulai datang kerumah (ada 4 temannya yang senang main kerumah).  Kadang aku biarkan mereka bermain sesukanya. Kadang kalo lagi dapat ide, kami main bersama sperti main cat air, gelembung sabun, memepel, mewarnai, meronce dll. Siang, jam 12 teman hadid pada pulang makan dan tidur siang.
Sore kadang hadid main di luar, kadang nonton TV. Setelah itu makan malam dan siap2 baca buku  lalu tidur.  Sebelum tidur pernah juga hadid ngajak main dulu, bisa menulis, main balok, main mobil-mobilan atau mewarnai. 


Jadwal aku memasak disesuaikan...jika hadid bisa dtinggal main sendiri atau lagi asik dengan temannya, maka saatnya aku memasak. Begitu juga mencuci, menjemur pakaian, menyetrika dan menyapu rumah.  Kadang juga disesuaikan dengan kegiatan jualan online-ku. Alhamdulillah selama ini hampir selalu semua beres sebelum ayah pulang. Jadi beliau bisa istrirahat atau sekedar canda-candaan sama hadid setelah makan malam dan mau bobo.  

Minggu, 26 Mei 2013

Belajar di Universitas Kehidupan

Isi blog  ini adalah catatan tentang perjalananku dalam belajar di banyak kelas di Universitas Kehidupan.

Sebelumnya sudah banyak kelas yang aku masuki.  Kelas sekolah formal TK SD SMP SMA, Kelas les ini itu,kelas kuliahan, kelas mengaji, kelas pengangguran, hehehe..., kelas menjadi karyawan, kelas jadi anak, kelas jadi kakak, kelas jadi istri dan sekarang kelas jadi Ibu. Masih banyak kelas-kelas belajar yang lain deh...

Allah memperjalankanku dari kelas di kota Padang, Bandung, Jakarta sampai akhirnya ke Pekanbaru. Perjalanan itu membuat aku mendapat banyak pelajaran di kelas Universitas kehidupan. Aku belajar tentang betapa Maha Agungnya Allah yang merencanakan segala yang indah dalam hidupku...tetapi sungguh sedikit sekali aku bersyukur. Ghufronaka ya Rabb...

Di kelas Universitas Kehidupan ini, aku menyadari betapa Allah yang Maha Pengasih dan Sayang kepadaku menuntunku, tidak pernah tidur dalam menjaga dan mengarahkanku menjadi lebih baik.  Sejak kuliah aku sudah sangat tertarik dgn bukunya Quantum learning Bobbi Depotter sehingga aku menjadi suka belajar. Aku suka buku-buku pengembangan diri karena membuat aku bisa memetakan diri dan mempelajari kelebihan dan kekuranganku. Aku (tertarik lagi) belajar Tahsin Dasar dengan Ustad Abu Rabani di Bandung untuk memperbaiki bacaan. Alhamdulillah itu semua sangat berguna bagiku dalam menjalani hari-hari sekarang ini.


Tahun 2007 aku mulai proses masuk kelas baru. Sungguh kelas ini bikin deg-deg an. Kelas bertumbuh bersama seorang pria sebagai pendamping hidup! Prosesnya hanya 8 bulan sampai akhirnnya kami menikah.  Allah sangat memudahkan setiap langkah menuju hari H pernikahan. Mungkin karena memang jodoh.  Akhir juli 2007 kenalan di YM. Agustus ketemuan trus September ketika bulan ramadhan aku diajak ketemu keluarga besarnya yang 'hangat' dan aku suka!. Oktober beliau ke Padang dengan nekat pake motor dari Pekanbaru (pikirku dalam hati...serius nih...ke-GR-an,hihi..). November Beliau datang lagi untuk syukuran berangkat haji-nya mama. Januari 2008 ketemuan keluarga besar sekaligus penetapan hari H pernikahan. Maret 2008 menikah! Selama proses Insyaallah aku yakin beliau orang yang tepat.  Aku kagum dengan semangat juangnya dalam bekerja plus kuliah dan pemikirannya yang jauh kedepan.  Dengan niat Ibadah, bismillah, and the story begin at 23rd march 2008. Dan alhamdulillah cinta itu bertumbuh terus...Oya, selama proses itu aku sibuuukkk...nyari dan baca-baca buku sekitar pernikahan dan kehidupan berumah tangga ( setiap kelas ada sumber bacaannya  loh....)

Mei 2008 aku positif hamil, berarti mulai masuk di kelas menjadi Ibu.  Mulai kalap belajar ini itu sehingga segera ngumpulin banyak buku-buku parenting dan browsing berita parenting. dari buku panduan hamil dan melahirkan berbagai pengarang, sampe buku-bukunya Fauzil Adhim, Miftahul Jinan, Ayah Edy, Jalaludin Rakhmat, The Nanny dll. Untuk hadid aku udah prepare HALO BALITA dan Kisah Binatang dalam Al Quran. Aku kredit sampe 2,5 juta! Ngak masalah...investasi...

Hari-hariku di kelas wanita bekerja tidak mulus dan lurus rasanya.  Coba bayangkan, aku yang jurusan hukum disuruh input data pakai excel, ngitung uang alias jadi cashier, jualan buku jadi marketing dan terakhir menjadi guru. (idealnya mamaku aku jadi PNS, hahaha...). Dulu SMA jurusan IPA, aduuh...bener-bener nggak lurus ya...tapi aku bersyukur atas semuanya. Jadi begini, tahun 2008 aku berhenti bekerja di sebuah perusahaan finance setelah melahirkan hadid.  2008 aku bertemu dengan Mizan dian Semesta dengan sistem kerja freelance. Tapi kemudian, ikut Akta 4 dan diterima sebagai guru PKn di Al Azhar Syifa Budi Pekanbaru.  

Selama di kelas menjadi guru banyak sekali pelajaran hidup yang aku dapat. Selama mengajar, seminar aku ikuti, buku-buku pendidikan dan pengajaran aku koleksi. Sering muncul pertanyaan dalam pikiranku mengenai pendidikan yang "sebenarnya". Bagaimanakah pendidikan itu seharusnya? Mengapa sekolah  begini? kan harusnya begitu? Guru harusnya kan begini, kok  begitu?...mengapa tidak ada perubahan -sejak aku tamat SMA tahun 1999 sampai aku mengajar anak SMA tahun 2011- siswa masih belum tau mau kuliah dimana dan akan mengambil jurusan apa? Apa yang salah? Kemudian juga muncul pertanyaan apakah ini pekerjaan terbaik?. Tentang hadid pun begitu, aku menjadi bertanya kepada diri sendiri, haruskah hadid belajar dengan orang lain sementara aku seorang guru? mengapa aku tidak mengajar anakku sendiri?ooh...betapa aku tidak ingin suatu saat menyesal karena tidak mendampingi hari-hari belajarnya di kelas Universitas kehidupannya yang baru dimulainya... Galau deeeeh...hehehe...Istikharahku mendapat jawaban Akhirnya aku berhenti dengan sedikit tangis-tangisan, karena sebenarnya sudah agak cinta dengan pekerjaan ini. rasanya berada di zona nyaman.  TAPI alhamdulillah aku sadar pekerjaan ini membuat aku menomorduakan suami dan anakku! 

Di pertengahan tahun 2012 di kelas aku menjadi Istri dan Ibu, aku membuat keputusan penting : Suami dan anak adalah prioritas utamaku, selebihnya mengikuti.  Begitupun bekerja, aku pikir karirku harus mengikuti perkembangan hadid, bukan hadid yang mengikuti perkembangan karirku. Aku percaya bahwa apa yang ditetapkanNya adalah yang terbaik dan yang terindah seperti yang sudah-sudah Allah gariskan dalam hidupku...Syukurku padamu ya Rabb...

Dalam masa berada di kelas menjadi seorang guru aku mendapat kelas baru di www.rumahinspirasi.com dan milis sekolah rumah.  Disana aku berkenalan dengan Homeschooling, sebuah konsep pendidikan alternatif yang diselenggarakan oleh orang tua dirumah. Banyak dari bacaan disini yang menjawab pertanyaan-pertanyaanku dulu mengenai arti pendidikan sesungguhnya dan belajar sejati. Banyak bacaan yang sesuai dengan inner voice-ku tentang belajar yang sesungguhnya.

Sampai Januari 2013 sebenarnya masih ragu untuk menjalankan home education.  Tetapi setelah membaca blognya www.ayahbundaazzam.wordpress.com, berkenalan dan ngobrol langsung via telpon dengan Lina, aku jadi mantap dan bismillah masuk kelas Home Education setelah sebelumnya bicara dengan Ayah hadid. Februari 2013 hadid mulai belajar dirumah denganku.




Jumat, 17 Mei 2013

Aku, buku dan anakku


Cinta buku tidak datang dengan sendirinya padaku. Perlu proses dan aku sangat bersyukur atas nikmat  Allah ini. Aku sendiri melihat buku sebagai sesuatu benda yang menarik setelah tamat dari SMA. Padahal sejak kecil aku paling suka dibelikan buku oleh mama, aku suka melihat jejeran buku di lemari belajarku dan aku paling suka tas sekolahku terasa berat dan berisi banyak buku.   

Sejak jatuh cinta dengan buku-tepatnya setelah tamat SMA, selesai membaca aku seperti merasa “wow, benda ini seperti mengisiku” atau “hebat,aku jadi tahu satu hal yang aku belum tahu sebelumnya” atau “Subhanallah, aku seperti bisa merasakan sel-sel saraf di otakku tersambung lantaran baru saja kulahap sebuah isi buku, kereeeen”. Ketika baru-baru jatuh cinta, kadang aku suka senyum sendiri karena sangat bangga telah menyelesaikan bacaan karena itu sebuah prestasi bagiku. Aku jadi berkesimpulan, sepertinya kita perlu mencari momentum agar jatuh cinta dulu, baru kemudian melahap isi buku bak sepotong pizza!

Alhamdulilllah aku semakin suka dan cinta. Aku melahap buku apa saja yang menarik minatku untuk membacanya. Biasanya aku melahap buku yang memberi jawaban tentang apa saja yang aku pikirkan. pada awalnya aku suka dengan buku-buku pengembangan diri, psikologi, buku tentang hukum internasional, tarbiyah dan majalah-majalah islami.  Aku baru menyadari ternyata membaca itu nikmat. Dulu karena suka dengan buku-buku pengembangan diri aku bahkan pernah ditertawakan teman, katanya "yang membaca buku perkembangan diri berarti belum percaya diri" hehe...iya sih, aku baru belajar mengenali diriku melalui buku sampai akhirnya buku mengantarkanku mengenal diriku sendiri. Dan akhirnya buku mengantarkanku mengenal Rabb-ku.

Ketika sudah berkeluarga dan hamil ada niat kuat di hatiku agar anakku kelak cinta buku. Sebuah PROYEK BESAR bagiku. Aku tidak ragu jika harus membeli buku yang harganya sampai jutaan, karena bagiku buku adalah aset dan investasi. Saat trimester pertama kehamilan yang aku persiapkan adalah buku untuk anakku ( buku-buku Pelangi Mizan) bukan baju atau perlengkapan bayi lainnya.  Bahkan ada buku yang sudah aku prepare untuk anakku saat dia 3 tahun kelak.

Sejak umur 6 bulan aku sudah mengenalkan bayiku dengan buku. Walau tidak rutin setiap hari tetapi aku selalu berusaha membuat kebiasaan membaca bersama bayiku. Umur satu tahun bayiku sudah berinisiatif mengambil buku sebagai mainannya, aku sungguh terharu. Umur 2 tahun buku termasuk salah satu mainan yang asik baginya, di susun seperti kereta api, ditumpuk di dalam ember pun seru.  Aku selalu berusaha membacakan buku padanya sebelum tidur.  Tidak rutin awalnya, tapi dalam seminggu insyaallah ada lah...masalahnya waktu  itu aku masih kerja dan rasanya jika sudah jam delapan malam aku benar-benar sudah tidak kuat ingin tiduuuuuurrrr....Perjuanganku cukup membuahkan hasil. Umur 4 tahun ini anakku sudah tidak bisa tidur jika tidak dibacakan buku.

Aku membelikan buku minimal sekali dalam 3 bulan.  Aku meletakkan buku disetiap sudut ruangan rumah kami, di ruang tengah, dikamar hadid dan dikamarku, agar mudah terlihat, dijangkau dan diambil. Aku tidak membebaninya dengan belajar membaca disaat usianya masih dini ini, tetapi aku selalu berusaha membiasakan membaca buku setiap sebelum tidur agar kelak ia selalu merasa haus untuk terus membaca  dan menambah pengetahuannya.

Well, perjuangan masih sangat panjang.  Semoga Allah menguatkan aku mengantarkan anakku mengenal dirinya dan Rabb-nya melalui membaca buku.



Senin, 06 Mei 2013

Rumah sentra kami belajar di Universitas Kehidupan

Kami semua belajar .... Aku terus belajar di kelasku sebagai ibu dan istri yang baik.  Begitupun Ayah, aku saksikan beliau mengalami proses belajar juga. Dalam 5 tahun usia pernikahan kami aku perhatikan belioau cukup mau belajar dan mau mengikuti kebiasaan-kebiasaan baik dalam hal pendidikan anak yang aku baca dan praktekkan dari beberapa buku.  Walaupun kami masih sering tabrakan dalam cara pandang, yaaa...maklumlah kami berdua bertemu setelah mendapat pengaruh dan didikan dua budaya keluarga yang berbeda.  Kata seorang guru kehidupanku, bukan hal yang mudah meminta pasangan berubah sesuai dengan keinginan kita karena karakternya sudah terbentuk kuat jauh sebelum kita mengenalnya.  jadi, berdamailah dengan keadaan...syukuri apa yang ada karena semua tidak terjadi dengan sendirinya.  Ada keterlibatan Allah dalam setiap sejarah kehidupan kita.

Mengenai belajar menjadi ibu yang baik, lumayan banyak buku parenting yang aku baca. Insyallah menguatkan aku untuk terus berusaha belajar parenting. Sejak hadid hadir, jadi kalap beli-beli buku parenting...Alhamdulillah hampir semua terbaca dan memang harus di baca berulang-ulang. Soalnya kondisi emosional turun naik jadi harus terus diingatkan dengan membaca.

Aku membaca buku-buku dibawah ini :



Aku punya obsesi menjadikan rumah sebagai sentra belajar yang menyenangkan untuk hadid. Banyak dinding yang ditempeli ini itu sebagai penyemangat dan pengingat, seperti kurikulum hadid, Doa agar anak sholeh, daftar hafalan surat hadid, Point-point stimulasi anak usia 3-4 thn 9waktu hadid mau usia 4 tahun).  Banyak yang mesti diperbaiki sebenarnya dan beberapa hal masih ada yang kadang lupa dilaksakan.  itulah kelemahanku...lupa...*parah betul yaa..padahal sudah ditempel kayak beginian*




Aku  berusaha agar TV tidak menyala terus dirumah.  Aku selektif dalam menonton, kalau siarannya edukatif aku suka, seperti tadi malam, entah di siaran TV apa ada liputan proses pembuatan keramik, subhanallah bagus sekali...hadid sampai nyeletuk " hadid kalo sudah besar mau kerja jadi tukang pabrik lah bunda" dan pas mau bobo masih dorong-dorong excavator kecilnya. Aku iseng bertanya, hadid sedang apa? katanya "sedang membuat keramik"

Salut untuk keluarga yang bisa 'No TV' dirumahnya...aku masih beluuum...Kadang tiap sore hadid masih suka nonton film kartun Timmy Time favoritnya. Sebenarnya aku lebih suka hadid main laptop daripada nonton televisi.  Aku nggak suka melihat hadid duduk diam menatap layar TV yang iklannya suka bikin jengkel karena banyak yang tidak santun.  Main  laptopnya pun aku batasi waktunya, hanya siang hari setelah mandi pagi dan sarapan. Dari buku "homeschooling creating the best of me" karya Holy Setyowati Sie, BBA disampaikan bahwa saat menonton televisi kebutuhan imajinasi anak sudah dipenuhi seluruhnya di layar sehingga anak tidak perlu lagi berimajinasi. Aku percaya ini.




Sejak umur 6 bulan aku sudah menyiapkan buku HALO BALITA dan Cerita binatang berima dua bahasa untuk hadid, walaupun harganya jutaan tapi berharga sekali rasanya memiliki buku ini









Dinding kamar hadid dihias cantik agar menarik. Kalau dinding bagian rumah yang lain terutama kamar bunda sudah lebih dahulu dihias oleh hadid dengan goresan tangannya.  Yang dominan adalah garis lurus dan garis melingkar. Yang menarik adalah si Ayah yang berusaha berlapang dada karena dinding rumah dihias hadid, Alhamdulillah jarang sekali protes bahkan saat bunda ikut menggambar bunga, ayam dan ikan di dinding untuk hadid pernah juga Ayah ikut-ikutan gambar kuda hahaha...

Kertas besar ini sengaja kupsang untuk menstimulasi hadid menulis, karena sebelumnya ia senang melukis di dinding. Tapi yang ada hadid hanya mengambar (belum jelas bentuknya, masih dalam taran imajinasinya..) terus aku yang menuliskan.  Biasanya begini, aku tanya "ini gambar hadid?" hadid menjawab "bebek" ketika hadid menjawab itu gambar apa maka aku tulis kata atau kalimatnya di kertas itu.  Aku akan terus bertanya dan menuliskan.  'bebek sedang apa?' 'hadid jawab "bebek mematuk dinding...gubraaaak...hahaha....



Obsesi membuat hadi hafal Asmaul husna...

Ini dibuat ketika hadid mulai banyakalasan tidak mau makan, jadinya dijelaskan tentang vitamin dan kegunaannya bagi tubuh dan kebaikan dirinya.




Sejak Umur 2 tahunan aku download terus parameter perkembangan anak dari www.rumahinspirasi.com.  Tujuannya agar aku punya pegangan dalam membesarkan hadid. Alhamdulillah banyak yang cepat dikuasai oleh hadid.

Taman belakang rumah yang jadi 'kelas belajar menanam' kami...Sejak Setahun ini jadi giat lagi menanam pandan, kemangi, kencur dan cabe. Apalagi sejak dikasih bibit gratis dan pohon jeruk keciiil yang imut sama temenku Mba Ophie (intip catetan HS beliau disini www.homeschoolingpekanbaru.blogspot.com ) .whuiiih senangnyaa...kalo hadid idenya serakkan biji kacang hijau...siraaaaaam....lalu esoknya tumbuh di semua pot bunga...hahaha...

Nasehat Ayah edy yang selalu di ingat-ingat...

Demikian ruang kelas belajar dirumah kami di Universitas kehidupan yang super luas....

Catatan belajar hadid Mei 2013 part 1

Menurutku belajar yang sesungguhnya itu adalah di Universitas kehidupan : tiada henti dan setiap saat.  Aku sering bilang sama hadid bahwa 'belajar,tidak hanya menulis dan membaca.  membantu bunda melipat baju juga belajar...Bunda memang belum banyak melibatkan hadid dalam pekerjaan rumah (PR nih!) ini kebetulan hadid sangat bersemangat, jadinya bunda ambil camera deeeh...





"Menempel" ini kami lakukan pagi hari ketika hadid baru bangun tidur.  Belakangan ini bunda sengaja menunda Tilawah Quran sampai hadid bangun, agar bunda dapat bercerita tentang kisah apa yang bunda baca dalam Al Quran. Hadid suka mendengarkan terjemahan tilawah bunda...Alhamdulillah...tapi tentunya bunda memilah dulu mana yang cocok untuk disampaikan untuk hadid. bunda terutama membacakan kisah nabi atau tentang alam semesta yang ada di Al Quran, misalnya tentang hujan, bumi, bintang, langit, petir, tumbuhan hewan...
Kali ini ada cerita tentang Nabi Muhammad, Alhamdulillah bunda langsung tangkap momentum belajarnya hadid ke aktivitas ini :









Belajar itu memang bisa dengan apa saja...ini juga belajar loh! jangan salah...momentum ini peletak dasar pelajaran fisika nantinya di memori hadid...Lingkaran, roda, berputar daaan.... meluncuuuuuuuuuurrrrrr!







Teman hadid sering sekali datang kerumah. Bunda jadi berfikir keras bagaimana supaya kegiatan yang dilakukan sangat bermanfaat. salah satunya ini nih...







Awal Mei 2013 kumpul-kumpul kedua kalinya keluarga HS pekanbaru dirumah...banyak sekali proses belajar yang hadid dan teman-temannya alami. Foto-foto disini belum termasuk lari-larian, naik turun tangga dan loncat-loncat di kasuuuur!^_^












Senin tanggal 6 Mei, kami ke kampus ayah lagi, kampus UIR.  Ini yang ke 3 kalinya dan kami mengajak serta teman-teman.. Kami ajak Azka dan bundanya, zia dan bang hadi.  Kegiatan outdoor yang sangat menyenangkan bagi hadid.























BUnda suka banget dengan lapbook, jadilah googling nyari lapbook yang pas buat hadid. Ini kali pertamanya ngajak hadid. Alhamdulillah...hadid suka...tp mungkin karena kebanyakan jadi hadid satu mingguan ngerjain ini...











Kumpul-kumpul keluarga HSer Pekanbaru ketiga kalinya ke Peternakan, ketemu ayam, kambing dan bebek...seruu sekali. belajar dengan Alam..mengkaji ayat-ayat Allah di alam.  Oya sebeleum berangkat hadid sarapan telur puyuh dulu. hadid bantuin bunda semangat sekaliii

Hadid rada takut dan ga mau deket-deket. bauuuuu katanya, hihi..















Ini sama bang  Zahran, anaknya bu Jul Prima Mutia yang HS.  Hadid senang dapat kawan-abang baruuu...

Kreasi balok hadid lagiiii..

Bunda : itu huruf M atau W hadid?
Hadid  : ini huruf E bundaa.....
Bunda : hihi...*Alhadmulillah anak bunda kreatif*